MULTIMEDIA BERBASIS JARINGAN
Sistem multimedia berbasis jaringan harus terhubung dengan jaringan yang mempunyai kapasitas bandwidth yang besar. Sistem multimedia berbasis jaringan adalah melakukan sharing sistem dengan pada sumber daya yang sama, dimana komputer yang satu dapat melayani kebutuhan data multimedia dari komputer lain yang terhubung dalam jaringan, sehingga dapat dijalankan aplikasi multimedia terdistribusi, contohnya CSCW (Computer Support Cooperative Work), video conferencing, video broadcast dan lain-lain, kesemuanya difungsikan untuk mengakses data multimedia. Terdapat 3 model transmisi yang digunakan untuk data stream, antara lain;
1. Model transmisi asynchronous
Tidak ada pembatasan waktu pada sharing data. data yang dikirimkan lebih cepat karena tidak perlu adanya waktu sinkronisasi antara pengirim dan penerima. Data yang dikirimkan kebanyakan data diskrit atau data yang tidak bergantung kepada waktu yang berjalan. Sehingga untuk data diskrit dianjurkan untuk menggunakan model transmisi ini. Model transmisi asynchronous mengacu pada peristiwa yang tidak sinkron, atau terkoordinasi, dalam waktu. Berikut ini adalah dianggap operasi asynchronous. Interval antara transmisi A dan B tidak sama antara B dan C. Kemampuan untuk memulai transmisi di kedua ujung. Kemampuan untuk menyimpan pesan dan maju. Mulai operasi berikutnya sebelum yang sekarang selesai.
2. Model transmisi synchronous
Waktu pada sharing data harus sudah ditetapkan, walaupun dari beberapa data kemungkinan diterima lebih dahulu daripada yang lain. Hal ini untuk menghindari terjadinya sharing data yang dibuang atau hilang dalam jaringan. Pengguna (client) sangat memerlukan adanya buffer packet (tempat penyimpanan sementara). Fungsi buffer disini digunakan untuk mengumpulkan data yang diterima sebelum data tersebut dilakukan proses play back (ditampilkan). Model transmisi synchronous mengacu pada peristiwa yang disinkronkan, atau terkoordinasi, dalam waktu. Sebagai contoh, interval antara transmisi A dan B adalah sama seperti antara B dan C, dan menyelesaikan operasi ini sebelum yang berikutnya mulai dianggap operasi sinkron.
3. Model transmisi isochronous
Limit waktu pada sharing data memiliki batas waktu maksimum dan minimum. Untuk itu pada sisi client diperlukan dengan adanya tempat penyimpanan yang sangat besar, selain itu client memberikan informasi keadaan yang terjadi pada dirinya kepada server, apakah mampu dan siap menerima data yang akan dikirimkan oleh server. Transmisi isochronous mentransmisikan data asynchronous melalui data link sinkron sehingga karakter individu yang hanya dipisahkan oleh seluruh nomor interval bit-panjang. Sebuah protokol pesan isochronous setiap sumber data memberikan jumlah waktu yang tetap untuk mengirimkan (“slot” nya) dalam setiap siklus melalui sumber-sumber. Yang menjamin bahwa sumber masing-masing akan memiliki kesempatan rutin untuk menyampaikan informasi terbaru. Jika sumber memiliki data yang tidak lebih untuk mengirim, maka sisa slot waktu yang terbuang. Jika memiliki lebih untuk mengirim dari akan masuk dalam slot-nya, itu baik untuk menyimpan data kelebihan dan mengirimkan dalam slot berikutnya, atau membuangnya.Cocok komunikasi isochronous aplikasi dimana data stream stabil lebih penting daripada kelengkapan dan akurasi, misalnya video conferencing.
0 Comments