Batuan adalah campuran dari satu atau lebih mineral yang berbeda, tidak mempunyai komposisi kimia tetap.
Secara umum batuan dibedakan atas 3 bagian yaitu batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf.
1. Batuan beku
Batuan beku adalah batuan penyusun kerak bumi yang terbentuk dari hasil pembekuan magma/lava atau hasil kristalisasi dari mineral dan sering disebut batuan primer.
Magma adalah cairan atau larutan silikat pijar yang terbentuk secara alamiah bersifat mudah bergerak (mibile), bersuhu antara 900oC-1100oC dan berasal atau berbentuk pada kerak bumi bagian bawah hingga selubung bumi bagian atas. Batuan beku yang dapat dibedakan berdasarkan :
Ø Tekstur
Ø Komposisi mineral
Ø Struktur
a. Tekstur Batuan Beku
Tekstur adalah sifat dan hubungan antar butir mineral yang satu dengan yang lain dalam pembentuk batuan beku yang berhubungan dengan ukuran, bentuk dan susunan dari mineral pembetuknya.
Dalam batuan beku ukuran butir mineral menurut HEINRICH, 1956 dapat dibagi dalam 4 kelompok yakni :
Ø Berbutir halus (fine grane) < 1 mm
Ø Berbutir sedang (medium grane) 1 mm – 10 mm
Ø Berbutir kasar (coarse graine) 1 cm – 3 cm
Ø Berbutir sangat kasar (very coarse graine) > 3 cm
Berdasarkan ukuran butirnya, tekstur batuan beku dapat dibagi atas:
Ø Tekstur fanerik (berbutir kasar), apabila kristal-kristal mineral penyusunnya tampak jelas dan dapat dibedakan dengan mata biasa, tanpa menggunakan mikroskop.
Ø Tekstur afanitik (berbutir halus), apabila butiran kristal-kristal mineral penyusunnya sangat halus sehingga tidak dapat dibedakan dengan mata biasa sehingga hanya dapat diliihat dengan menggunakan mikroskop.
Ø Tekstur porfiritik, apabila kristal-kristal mineral penyusunnya merupakan percampuran antara mineral berbutir kasar dan halus.
b. Struktur Batuan Beku
Yang dimaksud dengan struktur batuan beku adalah kenampakan umum atau bentuk dari susunan batuan beku yang meliputi :
Ø Struktur massive (kompak) adalah susunan mineral-mineral yang tersusun secara kompak dalam suatu batuan beku, tidak menunjukkan adanya pori-pori.
Ø Struktur vesikuler dan amygdaloidal yaitu struktur yang memperlihatkan adanya lubang-lubang akibat pelepasan gelembung-gelembung gas dari magma.
c. Komposisi mineral, yakni mineral-mineral yang membentuk batuan beku dan ditentukan oleh komposisi magma yang membentuknya. Mineral penyusun batuan beku berdasarkan peranannya dapat dikelompokkan atas:
ü Mineral utama adalah mineral-mineral penyusun utama batuan beku sehingga dapat menentukan tipe batuan dan merupakan mineral yang dominan untuk batuan tgersebut. Yang termasuk mineral utama adalah kuarsa, feldspar, piroksin, hornblende, biotit (mika hitam), muskovit (mika putih) dan olivin.
ü Mineral pelengkap adalah mineral yang terdapat cukup banyak dalam suatu batuan, tetapi tidak selalu seperti halnya mineral utama. Mineral pelengkap ini dapat pula berupa mineral sekunder yaitu mineral yang terbentuk dari hasil pelapukan atau proses metamorfisme atau sirkulasi batuan.
ü Mineral tambahan merupakan mineral yang terdapat dalam suatu batuan yang jumlahnya tidak begitu banyak, kira-kira lebih kecil dari 5%, dari volume batuan seperti apatit, magnetit, zirkon dll.
Susunan atau urutan kristalisasi magma dikenal dengan nama Bowen’s Reaction Series. Seri bagian kiri disebut discontinous reaction series karena tiap mineral yang terbentuk mempunyai struktur kristal yang berbeda. Pada seri bagian kanan, reaksi berlangsung terus menerus sehingga disebut continous reaction series.
0 Comments